Selasa, 13 Oktober 2009

makalah anthropology

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan
Betawi adalah salah satu budaya yang ada di Jakarta. Betawi memiliki kebudayaan atau ciri khas sendiri yang menunjukkan jati diri dari kota Jakarta, dan saya memilih kebudayaan betawi sebagai dasar dari penulisan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk menerapkan budaya – budaya Betawi yang sudah pudar di masyarakat Jakarta. Budaya dengan kebudayaan Betawi secara keseluruhan dan juga untuk mengidentifikasikan mengenai unsur-unsur kebudayaan Jakarta.

1.2 Perumusan Masalah
Apa saja yang terdapat dalam kebudyaan Betawi?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis unsur kesenian Betawi yang terdiri dari 7 unsur kebudayaan universal, yaitu;
1.3.1 Bahasa Betawi
1.3.2 Sistem Teknologi dan Alat Produksi
1.3.3 Sistem Mata Pencaharian
1.3.4 Organisasi Sosial
1.3.5 Sistem Pengetahuan
1.3.6 Sistem Religi
1.3.7 Kesenian Betawi


BAB II
KERANGKA TEORITIS

2.1 DEFINISI KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota suatu masyarakat

2.1.1 Definisi Etimologis Antropologi
Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. Kata tersebut berasal dari bahasa latin ‘colere’ yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti ‘pembentukan dan permunian jiwa’. Sedangkan kata budaya berasal dari bahas sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai hal – hal yang bersangkutan dengan akal. Pemikiran lain mengatakan bahwa kata budaya merupakan perkembangan dari kata budi dan daya, sehingga disimpulkan bahwa budaya adalah daya dari bumi.
Manusia memliki unsur – unsur potensi budaya yaitu pemikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.1.2 Definisi Konseptual Antropologi
Para ahli mendefinisikan Kebudayaan sebagai berikut:
1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan ada;ah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur – struktur social, religious dan lain lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi cirri khas suatu masyarakat.
4. E.B.Taylor
Kebudayaan adalah komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hokum, adat istiadat, dan kemepuan lainnya serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
5. Herkovitz
Kebudayaan adalah hasil karya manusia sebagai bagian dari lingkungannya.


2.1.3 Definisi Operasional Antropologi
Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan system adat istiadat dan nilai – nilai yang tercipta dari hasil pemikiran dan tindakan manusia sebagi anggota masyarakat yang sangat oenting bagi kehidupannya.

2.1.4 Instrumen Variabel Antropologi
Variabel
Dimensi
Indikator
K
E
B
U
D
A
Y
A
A
N

Adat Istiadat

Nilai – nilai


Hasil pemikiran


Manusia

Anggota masyarakat
1. System
2. Bahasa
3. Music
4. Pola perilaku
5. Cerita rakyat
6. Tarian
Benda budaya

1. Norma
2. Mitos
3. Pemujaan alam / benda
4. Hokum
5. Kepercayaan

1. Ide
2. Inovasi
3. Sikap
4. Berkembang
Perubahan


1. makhluk social
2. makhluk biologis
3. berakal budi
4. berusaha
5. beradaptasi
6. memiliki nilai – nilai
7. regenerasi

1. terikat norma
2. mempunyai hak dan kewajiban
3. bergaul
4. memetuhi hukum
5. berkerja sama
6. membagi nilai – nilai



2.2 DEFINISI MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
· Menurut Smith, Stanley dan Shores, masyarakat adalah suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.

· Menurut Znaniecki, masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi.

· Menurut Liton yang dikutip oleh Indan Encang, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

· Menurut W F Connell, masyarakat adalah 1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.

2.2.1 Definisi Etimologis Masyarakat
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak, yang artinya suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.

2.2.2 Definisi Konseptual Masyarakat
o Menurut Smith, Stanley dan Shores, masyarakat adalah suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.

o Menurut Znaniecki, masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi.

o Menurut Liton yang dikutip oleh Indan Encang, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

o Menurut W F Connell, masyarakat adalah 1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.

o Menurut Drs. Sidi Gazalba, masyarakat adalah pergaulan hidup, pergaulan antara manusia dengan kelompok yang bertanggung jawab mempertahankan hubungan yang teratur antara individu dengan individu.

2.2.3 Definisi Operasional Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda diorganisasi yang telah cukup lama hidup, bekerja sama, dan bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periode waktu tertentu.

2.2.4 Instrumen Variabel Masyarakat
Variabel Teori Masyarakat

Dimensi
Indikator
M
A
S
Kelompok
Kelompok statis, kemasyarakatan, sosial, asosiasi
Y
A
R
A
Kerja sama
Kerja sama nasional dan internasional
K
A
T
Geografis
Geografi fisik, Manusia, Manusia-Lingkungan, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Ekologi Budaya dan politik, Penelitian Resiko Bencana, Geografi Sejarah

BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN

Keberadaan budaya betawi, termasuk kesenian tradisional dalam beragam bentuk seperti tari – tarian, teater, nyanyian, musik, dan sebagainya, merupakan asset wisata yang eksotik. Sudah sepatutnya berkembang sebagaimana kesenian tradisonal dari budaya lain. Tak sedikit tim kesenian dari Indonesia yang diwakili Betawi pentas keliling dunia, mendapat sambutan luar biasa di berbagai manca Negara. Sementara di Tanah Airnya sendiri seolah kurang mendapatkan tempat.

Mpok Nori, salah seorang generasi senior kesenian tradisional Betawi, mengungkapkan bahwa saat ini kesenian yang digelutinya tak sepopuler tahun 70-80an saat keemasan karirnya. Kendalanya, selain besarnya pengaruh globalisasi, generasi muda Betawi juga sangat sedikit yang mau mempelajari sekaligus meneruskan kesenian tradisi mereka.

Nah, supaya kita lebih mengenal apa saja budaya Betawi dalam bentuk kesenian tradisional tersebut? Nyok kite kenal lebih jauh.


3.1 Unsur Bahasa Betawi
Bahasa betawi yang sering dikacaukan pengertiannya dengan bahasa Jakarta, sudah banyak dikaji orang. Dalam hubungannya dengan bahasa melayu yang diakui sebagai induknya, para peneliti pada umumnya bersepakat mengatakan bahwa bahasa betawi merupakan salah satu cabang bahasa melayu. Prof. Dr. Muhadjir yang mengikuti perkembangan sekaligus pengembangan Bahasa Betawi. Ketertarikannya itu diawali dengan keterlibatannya sebagai anggota tim peneliti mengenai Bahasa Melayu yang digunakan di daeraj Jakarta dan sekitarnya. Sejak dikenal sebagai ‘ahli Jakarta atau Betawi’ sehingga menjadikan hampir semua kegiatan Betawi
3.2 Sistem Teknologi dan Alat Produksi
Teknologi dalam kebudayaan Tiong-Hoa mengalami perkembangan yang sangat luar biasa mulai dari dibuatnya pedang, tombak, kampak, busur, anak panah, dan baju zirah yang terbuat dari rantai-rantai besi, yang digunakan pada zaman kerajaan/ dinasti untuk berperang, hingga diciptakannya sistem pembayaran dengan uang untuk pertama kalinya di dunia pada masa Kerajaan Chin. Lalu berlanjut hingga dibuatnya mangkuk yang bentuknya mirip dengan setengah bola, berdiameter +15cm dan tinggi 10 cm sebagai tempat atau wadah untuk makan, serta sumpit yaitu alat untuk makan yang terbuat dari bambu berbentuk panjang dengan diameter 0.5cm dan tinggi +10cm.
Alat transportasi yang digunakan pada zaman itu adalah kuda dan alat untuk berkomunikasi dengan orang yang tinggalnya berjauhan digunakan burung merpati. Makanan khas TiongHoa sangatlah beragam, tetapi yang benar-benar khas dari TiongHoa adalah Dim Sum, bakut teh, bubur, ca kwe, dan masih banyak lagi. Untuk pakaian khas budaya Tiong Hoa adalah pakaian Chong Sam, berbentuk seperti kebaya namun terbuat dari bahan sutra dan panjang hingga menutupi kaki, lalu aksesoris khasnya adalah giok dan tusuk rambut. Rumah-rumah khas tiong Hoa biasanya terbuat dari kayu dan bambu, mereka cenderung menggunakan artifak naga, macan ataupun dewa-dewi yang mereka puja pada dinding rumah, bentuknya umum seperti rumah 2 lantai, namun yang unik adalah pada jendela, mereka menggunakan seperti kertas sebagai ganti kawat nyamuk.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat, kami mendapatkan beberapa kesimpulan, yaitu: kebudayaan ini semakin lama semakin berkembang, perkembangan tersebut di pengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan barat. Kebudayaan tionghoa semakin lama semakin diterima oleh masyarakat luas dan kebudayaan tersebut semakin dikenal oleh bangsa lain. Kebudayaan yang semakin dikenal antara lain adalah seni barongsai, makanan chinese, baju congsam, dan agama budha.

4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah agar masyarakat keturunan mampu menajaga kebudayaan yang ada dari jaman dahulu selain itu diharapkan juga agar dapat melestarikan kebudayaan yang dimilik agar tidak hilang oleh seiring berjalanannya waktu. Kita harus mampu menghargai kebudayaan yang ada karena kebudayaan tersebut kita di kenal oleh masyarakat lainnya. Kita harus mampu membuat kebudayaan kita semakin di terima oleh orang lain dan orang lain tidak melihat rendah terhadap budaya yang kita miliki. Kebudayaan yang dimiliki harus mampu menjaga hubungan antar anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

www.lapan.go.id

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html)/ (Smith, Stanley, Shores, 1950, p. 5).

(http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html)/ (F Znaniecki, 1950, p. 145).

(http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html)/ (1982, p.14)

(http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html)/ (1972, p. 68-69)

http://kuliahkomunikasi.com



LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar