Selasa, 13 Oktober 2009

Development of Communication Technology

Transmisi merupakan pengiriman pesan dari suatu benda ke benda lain, bila transmisi ini ada dalam sebuah radio, maka transmisis ini berfungsi untuk menghubungkan antara BTS (Base Tranceiver Station) ke BSC ( Base System Control ).
Modulasi merupakan proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Melalui proses ini, suatu informasi bisa dimasukkan kedalam suatu gelombang pembawa ( gelombang sinus berfrekuensi tinggi ). Pada gelombang sinusiuodal biasanya terdapat tiga parameter kunci, yaitu : amplitudo, fase, dan frekuensi.
Sistem Transmisi Radio HF
Gelombang ini biasanya digunakan untuk percakapan antr pulau. Melalui gelombang ini, dapat diperoleh keuntungan yaitu, dapat melakukan 4 percakapan sekaligus tanpa mengalami gangguan atau distorsi. Kelemahan dari gelombang ini ialah dalam pemancarannya dibutuhkan energi yang sangat besar, sehingga biasanya tidak beroperasi selama 24 jam.
Sistem Transmisi UHF/VHF
Sistem VHF bekerja pada frekuensi 30 – 300 MHz, dan untuk UHF dengan frekuensi 300 – 3000 MHz. Sistem VHF ini berhubungan dengan cara line of sight.
Sistem Transmisi Radio SHF
Biasanya sistem ini disebut gelombang mikro (microwave). Disebut demikian karena sistem ini hanya memiliki gelombang pendek yang hanya dapat menjangkau 50-70 Kelebihan
Dalam pengoperasian radio, menggunakan tekhnik modulasi. Tekhnik modulasi yang sering digunakan adalah FM(ditemukan oleh Edwin Howard Amstrong) dan AM. Di Indonesia sendiri pengalokasian frekuensi sinyal carrier (gelombang radio yang mempunyai frekuensi jauh lebih tinggi dari frekuensi sinyal informasi) untuk siaran FM ditetapkan pada frekuensi 87,5 MHz-108MHz. untuk sinyal AM sendiri ditetapkan pada 530 KHz-1600KHz.
Kelebihan sinyal AM adalah jangkauan siaran lebih jauh (200 km) dan biaya pemancar untuk AM lebih murah daripada FM karena FM memiliki pemancar radio dengan tekhnik modulasi yang tidak dimiliki AM.
Kemajuan teknologi berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya dapat menikmati siaran radio dengan gelombang AM (amplitude modulation). Namun, kini pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan gelombang radio FM (frequency modulation) yang bersuara lebih jernih. Orang yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “Bapak penemu radio FM”.
Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa dijelaskan sebagai berikut. Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency modulation)
eda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya. Gelombang FM mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz. Jadi, jika ada frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM itu memodulasi suara secara digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai frekuensi audio (batas ambang telinga antara 6 Hz – 20 KHz). Untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa medali Franklin, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar